Bahagia itu sederhana, dicintai oleh orang kita cintai. . . meski terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataannya tapi ingatlah satu hal bahwa disana selalu ada seseorang yang diam-diam mendo'akanmu, dalam-dalam. . . .
Rabu, 03 Desember 2014
Jangan salahkan hujan
Hari ini, tepatnya pagi ini saat aku membereskan halaman rumah dari sisa-sisa daun yang berjatuhan tadi malam, ya inilah tugasku setiap pagi. Bukan tidak sengaja mata ini melihat ke arah rumput-rumput liar, tidak salah ini tersebab oleh hujan yang sudah beberapa hari ini turun dari singgahsananya, seakan mengundang rumput-rumput liar tumbuh semakin banyak bahkan sepertinya karna hujan juga rumput-rumput liar seakan mengundang kawanannya untuk hadir memenuhi tempat ini. Iya dan ini berarti tugasku bertambah. Dan aku sudah mengatakan ini tersebab (oleh) hujan, tidakk !! aku salah !! Lalu aku terdiam sejenak, sambil mencabuti rumput-rumput liar dalam benak terpikir, bukankah tanpa hujan tidak ada air bersih di dunia ini, dan banyak hal lagi yang mungkin tidak akan bisa kita nikmati tanpa adanya hujan. Tapi mengapa di berita koran-koran bahkan televisi selalu ada saja manusia yang mengeluh karena hujan yang membuat rumah-rumah mereka terendam banjir dan mereka seaakan berharap tidak adanya hujan. Bukankah panas maupun hujan selalu mempunyai manfaat tersendiri dalam kehidupan di Bumi ini, kehidupan bagi makhluk hidup yang ada didalamnya, iya manusia terutama. Lalu bagaimana dengan banjir? atau dengan kekeringan? jawabannya adalah 'kita', iya manusia lah penyebabnya. Seandainya manusia tidak seenaknya sendiri, mungkin tidak akan ada yang namanya banjir. Mungkin juga tidak ada yang namanya kekeringan jika kita mampu menjaga pohon-pohon tetap utuh pada tempatnya. Iya semua itu mungkin jika kita mau memulai, dimulai dari diri kita sendiri. Tidak usah lagi menyalahkan hujan, tidak usah lagi menyalahkan kemarau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar